Dalam
matematika dan komputasi, algoritma atau algoritme [1]
merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah.
Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga
akhir. Masalah tersebut dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap
masalah, ada kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan
algoritma. Algoritma akan dapat selalu berakhir untuk semua kondisi awal yang
memenuhi kriteria, dalam hal ini berbeda dengan heuristik.
Algoritma sering mempunyai langkah pengulangan (iterasi) atau memerlukan keputusan (logika Boolean
dan perbandingan) sampai tugasnya selesai.
Desain dan analisis algoritma adalah suatu cabang khusus dalam ilmu komputer
yang mempelajari karakteristik dan performa dari suatu algoritma dalam
menyelesaikan masalah, terlepas dari implementasi algoritma tersebut. Dalam
cabang disiplin ini algoritma dipelajari secara abstrak, terlepas dari sistem komputer
atau bahasa pemrograman yang digunakan. Algoritma yang berbeda dapat diterapkan
pada suatu masalah dengan kriteria yang sama.
Kompleksitas dari suatu algoritma
merupakan ukuran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut
untuk menyelesaikan masalah. Secara informal, algoritma yang dapat
menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat memiliki kompleksitas
yang rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu lama untuk
menyelesaikan masalahnya mempunyai kompleksitas yang tinggi.
SEJARAH DAN ISTILAH ALGORITMA
Kata algoritma
berasal dari latinisasi nama seorang ahli matematika dari Uzbekistan Al Khawārizmi
(hidup sekitar abad ke-9), sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam
bahasa latin dari abad ke-12 "Algorithmi de numero Indorum". Pada
awalnya kata algorisma adalah istilah yang merujuk kepada aturan-aturan
aritmetis untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numerik
arab (sebenarnya dari India, seperti tertulis pada judul di atas). Pada abad
ke-18, istilah ini berkembang menjadi algoritma,
yang mencakup semua prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan
untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Masalah timbul pada saat akan
menuangkan bagaimana proses yang harus dilalui dalam suatu/sebuah sistem
(program) bagi komputer sehingga pada saat eksekusinya, komputer dapat bekerja
seperti yang diharapkan. Programer komputer akan lebih nyaman menuangkan
prosedur komputasinya atau urutan langkah proses dengan terlebih dahulu membuat
gambaran (diagram alur) diatas kertas.
MACAM-MACAM ALGORITMA
Terdapat
beragam klasifikasi algoritma dan setiap klasifikasi mempunyai alasan
tersendiri. Salah satu cara untuk melakukan klasifikasi jenis-jenis algoritma
adalah dengan memperhatikan paradigma dan metode yang digunakan untuk mendesain
algoritma tersebut. Beberapa paradigma yang digunakan dalam menyusun suatu
algoritma akan dipaparkan dibagian ini. Masing-masing paradigma dapat digunakan
dalam banyak algoritma yang berbeda.
- Divide and Conquer, paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil. Pembagian masalah ini dilakukan terus menerus sampai ditemukan bagian masalah kecil yang mudah untuk dipecahkan. Singkatnya menyelesaikan keseluruhan masalah dengan membagi masalah besar dan kemudian memecahkan permasalahan-permasalahan kecil yang terbentuk.
- Dynamic programming, paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jika digunakan pada suatu masalah yang mengandung sub-struktur yang optimal (, dan mengandung beberapa bagian permasalahan yang tumpang tindih . Paradigma ini sekilas terlihat mirip dengan paradigma Divide and Conquer, sama-sama mencoba untuk membagi permasalahan menjadi sub permasalahan yang lebih kecil, tapi secara intrinsik ada perbedaan dari karakter permasalahan yang dihadapi.
- Metode serakah. Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah Pemrograman dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap tahap; dan menggunakan pilihan "serakah" apa yang dilihat terbaik pada saat itu.
Sumber Artikel
0 komentar:
Posting Komentar